Pertemuan Paguyuban TTID dan Vihara: Pembimas Buddha Harapkan Kerjasama Berkelanjutan Antara Umat dan Seluruh Elemen
2019-05-09 12:49:00
Oleh: kemenag
Dibaca: 1063 Pengunjung
Menjawab undangan dari panitia pertemuan ke-7 Putaran ke-3 Paguyuban TITD dan Vihara dengan Pujaan Utama (“Sungsungan”) Yang Mulia Toa Kongco Tan Hu Cin Jin dengan Tema MENGEMBANGKAN EKSISTENSI TEMPAT IBADAH DENGAN PUJAAN UTAMA KONGCO TAN HU CIN JIN Pembimas Buddha KANWIL Kementrian Agama Provinsi Bali Suliarna, S.Ag., M.Pd. di dampingi Penyelenggara Buddha Kab.Badung Gino, S.Ag menghadiri pertemuan di Vihara yang berlokasi di Jl. Belambangan Kuta tersbut. Pertemuan yang berlangsung Sabtu malam 4 Mei 2019 ini bertujuan untuk membahas tentang permasalahan intern yang dihadapai masing – masing Vihara anggota Paguyuban seperti perlunya pengajaran Dharma sejak dini oleh Orang Tua, pentingngnya menjaga ajaran leluhur Tionghoa dan mempererat tali silaturahmi yang telah terbentuk. Acara ini di buka dengan sambutan - sambutan dari beberapa Tokoh termasuk Pembimas Buddha KANWIL Kementrian Agama Provinsi Bali.
Dalam sambutannya Pembimas Buddha Provinsi Bali Suliarna, S.Ag., M.Pd. mengharapkan dalam perkumpulan ini senantiasa menjadi tempat untuk menebar kebajikan dan dapat bersinergi dengan seluruh elemen yang ada, mulai dari Pemerintah, Aparat, Desa adat, Banjar adat dan lain - lain. Suliarna juga menyerukan untuk senantiasa membangun Tri Kerukunan Umat Beragama : Kerukunan Antar Umat Beagama, Kerukunan Intern Umat Beragama, Kerukunan Antara Umat Beragama dengan Pemerintah dan tidak menjadi eksklusif. Selain menyerukan untuk senantiasa menebar kebajikan dan persaudaraan Suliarna juga mengharapkan Vihara yang telah berdiri sejak tahun 1870an ini agar bersama pemerintah ikut menjaga vihara ini tetap lestari.
Selain tokoh Pemerintahan, Camat beserta jajarannya, Koramil dan Polsek Kuta, Pertemuan ini juga dihadiri Bendesa Adat Kuta, dalam sambutannya Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista menyampaikan banyak-banyak terimakasih karena telah diundang hadir dalam acara ini dan mengharapkan apa yang menjadi tujuan dari acara ini dapat tercapai, Wayan juga menyampaikan Vihara yang menjadi tempat pertemuan ini sudah berdiri sekitar tahun 1870an dan dari berdiri hingga sekarang setiap tahunnya selalu mengikuti pemelastian pakiesan sebelum Hari Raya Nyepi, ia menambahkan dengan berdirinya Vihara ini menambah keunikan tersendiri di Kuta sebagai tempat pariwisata, Wayan juga menyerukan untuk memupuk kebersamaan dan kesolidan dengan persatuan Hindu dan Buddha.
Media
2019-05-09 12:49:00
Oleh: badungkab
Dibaca: 1063 Pengunjung
<p>
Menjawab undangan dari panitia pertemuan ke-7 Putaran ke-3 Paguyuban TITD dan Vihara dengan Pujaan Utama (“Sungsungan”) Yang Mulia Toa Kongco Tan Hu Cin Jin dengan Tema MENGEMBANGKAN EKSISTENSI TEMPAT IBADAH DENGAN PUJAAN UTAMA KONGCO TAN HU CIN JIN Pembimas Buddha KANWIL Kementrian Agama Provinsi Bali Suliarna, S.Ag., M.Pd. di dampingi Penyelenggara Buddha Kab.Badung Gino, S.Ag menghadiri pertemuan di Vihara yang berlokasi di Jl. Belambangan Kuta tersbut. Pertemuan yang berlangsung Sabtu malam 4 Mei 2019 ini bertujuan untuk membahas tentang permasalahan intern yang dihadapai masing – masing Vihara anggota Paguyuban seperti perlunya pengajaran Dharma sejak dini oleh Orang Tua, pentingngnya menjaga ajaran leluhur Tionghoa dan mempererat tali silaturahmi yang telah terbentuk. Acara ini di buka dengan sambutan - sambutan dari beberapa Tokoh termasuk Pembimas Buddha KANWIL Kementrian Agama Provinsi Bali.</p>
<p>
Dalam sambutannya Pembimas Buddha Provinsi Bali Suliarna, S.Ag., M.Pd. mengharapkan dalam perkumpulan ini senantiasa menjadi tempat untuk menebar kebajikan dan dapat bersinergi dengan seluruh elemen yang ada, mulai dari Pemerintah, Aparat, Desa adat, Banjar adat dan lain - lain. Suliarna juga menyerukan untuk senantiasa membangun Tri Kerukunan Umat Beragama : Kerukunan Antar Umat Beagama, Kerukunan Intern Umat Beragama, Kerukunan Antara Umat Beragama dengan Pemerintah dan tidak menjadi eksklusif. Selain menyerukan untuk senantiasa menebar kebajikan dan persaudaraan Suliarna juga mengharapkan Vihara yang telah berdiri sejak tahun 1870an ini agar bersama pemerintah ikut menjaga vihara ini tetap lestari.</p>
<p style="text-align: center;">
<img alt="" src="/assets/CKImages/images/ac5abce1-a975-4af8-b103-e6e30fdb9310.jpg" style="width: 400px; height: 300px;" /></p>
<p>
Selain tokoh Pemerintahan, Camat beserta jajarannya, Koramil dan Polsek Kuta, Pertemuan ini juga dihadiri Bendesa Adat Kuta, dalam sambutannya Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista menyampaikan banyak-banyak terimakasih karena telah diundang hadir dalam acara ini dan mengharapkan apa yang menjadi tujuan dari acara ini dapat tercapai, Wayan juga menyampaikan Vihara yang menjadi tempat pertemuan ini sudah berdiri sekitar tahun 1870an dan dari berdiri hingga sekarang setiap tahunnya selalu mengikuti pemelastian pakiesan sebelum Hari Raya Nyepi, ia menambahkan dengan berdirinya Vihara ini menambah keunikan tersendiri di Kuta sebagai tempat pariwisata, Wayan juga menyerukan untuk memupuk kebersamaan dan kesolidan dengan persatuan Hindu dan Buddha.</p>
Pertemuan Paguyuban TTID dan Vihara: Pembimas Buddha Harapkan Kerjasama Berkelanjutan Antara Umat dan Seluruh Elemen