PAH Kemenag Badung menghadiri Semiloka Penglukatan Agung Banyu Pinaruh
2019-05-03 16:22:00
Oleh: kemenag
Dibaca: 638 Pengunjung
(Denpasar,3 Mei 2019) Penyuluh Agama Hindu Kantor Kementerian Agama Kab. Badung I Gst Agung Istri Purwati menghadiri Semiloka Penglukatan Agung Banyu Pinaruh di gedung Wiswasaba Utama ,Kantor Gubernur Bali. Pada kesempatan itu yang menjadi pembicara adalah Ida Pandita Nabe MPU Jaya Acharya Nanda yang menyampaikan tentang dimensi edukasi dan teologis dari upacara banyu pinaruh, selanjutnya Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun yang menyampaikan materi tentang makna dan fungsi air dalam agama Hindu.
Dalam kesempatan itu PAH mendapat kesempatan bertanya mengenai etika pemaksaan banyu Pinaruh untuk masyarakat. Etika melaksanakan banyu Pinaruh menurut Ida Empu Sebaiknya , menggunakan air yang sudah diberikan puja mantra. Atau mencari air yang memang suci seperti Tirta empul dan Tirta kelebutan. Karena tujuan banyu Pinaruh adalah untuk memperoleh air suci/ banyu yang bisa meningkatkan kemampuan ,kebijaksanaan dan ketajaman pikiran/pengeweruh, bukan semata-mata penglukatan penglebur mala. Ada gagasan dimana pada tengah malam menjelang banyu Pinaruh ,beberapa orang mangku mengambil Tirta Amerta ke tengah segara, Tirta itu kemudian dipujai oleh sulinggih lalu dipakai untuk menyucikan buana agung termasuk segara. Setelah itu. Bagi yang ingin membantu pinaruh nunas Tirta tersebut dulu baru mandi di laut. Alternatif lain adalah kita bisa keramas di rumah setelah itu ke griya atau sulinggih nunas Tirta penglukatan, bila tidak ada sulinggih ,gunung atau laut maka kembali kepada rasa, dimana rasanya air itu dianggap suci atau bisa meningkatkan kesucian.
Media
2019-05-03 16:22:00
Oleh: badungkab
Dibaca: 638 Pengunjung
<p style="text-align: justify;">
(Denpasar,3 Mei 2019) Penyuluh Agama Hindu Kantor Kementerian Agama Kab. Badung I Gst Agung Istri Purwati menghadiri Semiloka Penglukatan Agung Banyu Pinaruh di gedung Wiswasaba Utama ,Kantor Gubernur Bali. Pada kesempatan itu yang menjadi pembicara adalah Ida Pandita Nabe MPU Jaya Acharya Nanda yang menyampaikan tentang dimensi edukasi dan teologis dari upacara banyu pinaruh, selanjutnya Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun yang menyampaikan materi tentang makna dan fungsi air dalam agama Hindu.</p>
<p style="text-align: center;">
<img alt="" src="/assets/CKImages/images/semiloka penglukatan agung2.jpg" style="width: 400px; height: 300px;" /></p>
<p style="text-align: justify;">
Dalam kesempatan itu PAH mendapat kesempatan bertanya mengenai etika pemaksaan banyu Pinaruh untuk masyarakat. Etika melaksanakan banyu Pinaruh menurut Ida Empu Sebaiknya , menggunakan air yang sudah diberikan puja mantra. Atau mencari air yang memang suci seperti Tirta empul dan Tirta kelebutan. Karena tujuan banyu Pinaruh adalah untuk memperoleh air suci/ banyu yang bisa meningkatkan kemampuan ,kebijaksanaan dan ketajaman pikiran/pengeweruh, bukan semata-mata penglukatan penglebur mala. Ada gagasan dimana pada tengah malam menjelang banyu Pinaruh ,beberapa orang mangku mengambil Tirta Amerta ke tengah segara, Tirta itu kemudian dipujai oleh sulinggih lalu dipakai untuk menyucikan buana agung termasuk segara. Setelah itu. Bagi yang ingin membantu pinaruh nunas Tirta tersebut dulu baru mandi di laut. Alternatif lain adalah kita bisa keramas di rumah setelah itu ke griya atau sulinggih nunas Tirta penglukatan, bila tidak ada sulinggih ,gunung atau laut maka kembali kepada rasa, dimana rasanya air itu dianggap suci atau bisa meningkatkan kesucian.</p>
PAH Kemenag Badung menghadiri Semiloka Penglukatan Agung Banyu Pinaruh