Semarak Perayaan Cap Go Meh, Tradisi Kuno Pemersatu Warga

  • 2019-02-20 09:45:00
  • Oleh: kemenag
  • Dibaca: 755 Pengunjung
Semarak Perayaan Cap Go Meh, Tradisi Kuno Pemersatu Warga

Selasa, 19 Februari 2019 – Penyelenggara Buddha Kabupaten Badung melakukan monitoring terkait perayaan Cap Go Meh, bertempat di Vihara Dharmayana Kuta, dan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Caow Eng Bio. Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan sekaligus merupakan penutupan perayaantahun baruImlek. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari ke-15 dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari. Perayaan ini biasanya dimeriahkan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Seperti di Vihara Dharmayana Kuta/ Leeng Gwan Bio, perayaan akan dilanjutkan dengan berbagai pentas seni. “Ini bukan hanya sebagai hiburan warga Banjar Dharma Semadi, tapi juga untuk mempersatukan warga agar lebih akrab, pentas seni ini diisi dari berbagai kalangan, seperti muda mudi di vihara, dan ada juga beberapa pemuda di banjar sekitar,” ujar Adi Dharmaja Kusuma, Kelian Banjar Dharma Semadi. Begitu pula dengan TITD Caow Eng Bio, kegiatan Cap Go Meh dirayakan dengan berbagai atraksi, seperti Barongsai dan Wushuberkolaborasi dengan kesenian warga bugis. Kegiatan ini juga akan diisi dengan berbagai pentas seni lintas budaya dan bazaar kuliner. “Nanti malam semua akan berpartisipasi, mengirimkan sumbangan acara seperti tarian tradisional, Acara sedianya akan dihadiri pimpinan kecamatan, keluarahan, Ketua RT, Ketua Pemuda Muslim, dan tokoh-tokoh desa lainnya juga turut hadir. Kemudian akan ada pentas tarian Bali dari masyarakat Hindu,” ucap Juanda, Ketua TITD Caow Eng Bio.


Media


Semarak Perayaan Cap Go Meh, Tradisi Kuno Pemersatu Warga 

  • 2019-02-20 09:45:00
  • Oleh: badungkab
  • Dibaca: 755 Pengunjung